[Drabble] Treason

| Tittle Treason | Author Yaumila |

 | Main cast Park Jiyeon – Choi Minho | Support cast Find in this story |

| Rating PG | Genre Angst, Sad | Length Drabble |

Poster by : ©GraphicsART » Veniooo

 

 

 

Disclaimer :

Para tokoh yang ada di FF ini milik Tuhan. Cerita ini murni hasil imajinasi saya.

Happy Reading~~

 

.

.

.

 

 

 

Author POV

 

“Jiyeon-ah, kemarin aku melihat Minho Oppa bersama perempuan lain. Apa kau mengetahuinya?” tanya Lee Jieun.

 

“Mungkin itu hanya temannya saja Jieun-ah, jangan berpikiran buruk tentang Minho Oppa,” ujar Jiyeon setenang mungkin berusaha untuk menutupi keterkejutannya.

 

“Tapi mereka terlihat sangat mesra Jiyeon-ah, kenapa kau tidak pernah percaya dengan ucapanku? Ini bukan pertama kalinya aku melihatnya bersama dengan seorang perempuan,” ucap Jieun yang sedikit kesal karena Jiyeon tidak pernah mempercayai ucapannya.

 

Jiyeon hanya terdiam mendengar ucapan sahabatnya—Jieun. Hubungannya dengan Minho memang akhir-akhir ini sedikit merenggang karena Jiyeon mendapatkan banyak tugas untuk menghadapi skripsinya jadi ia kurang memperhatikan Minho. Tapi apakah mungkin hanya karena masalah seperti itu Minho menjadi marah? Ayolah, Minho adalah namja yang dewasa mana mungkin ia marah karena hal sekecil itu. Pikir Jiyeon dalam hati.

 

Jieun yang merasa bersalah atas ucapannya hanya memandang Jiyeon dengan gelisah berharap agar ucapannya tadi tidak menyakiti hati sahabatnya tersebut.

 

“Mianhae Jiyeon-ah, aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan Minho Oppa di hadapanmu aku hanya berkata dengan jujur sesuai dengan apa yang telah aku lihat,” ucap Jieun.

 

“Tidak apa-apa Jieun-ah, aku sama sekali tidak marah padamu,” ucap Jiyeon desrtai dengan senyuman.

 

“Sebenarnya apa yang terjadi antara kau dengan Minho Oppa? Apa kalian sedang ada masalah?” tanya Jieun penasaran.

 

“Sebenarnya kami tidak ada masalah Jieun-ah, tapi entah kenapa hubungan kami akhir-akhir ini terasa semakin renggang,” ujar Jiyeon sedih dan menundukkan kepalanya.

 

“Kenapa tidak kau coba untuk bertanya padanya Jiyeon-ah? Datanglah ke apartemennya dan selesaikanlah masalah kalian,” ucap Jieun berusaha menghibur Jiyeon dan memberikan solusi.

 

“Kau benar Jieun-ah, kalau begitu sepulang kuliah aku akan ke apartemennya,” ucap Jiyeon sambil tersenyum. Mereka pun beranjak pergi untuk menuju kelas mereka dan menyelesaikan jam terakhir.

 

***

 

Setelah jam terakhir mereka berakhir Jiyeon dan Jieun bergegas keluar kelas lebih dahulu. Mereka langsung melesat menuju gerbang dengan terburu-buru.

 

“Jieun-ah. Kalau begitu aku akan langsung pergi ke apartemen Minho Oppa biasanya ia ada di sana pada jam seperti ini,” ucap Jiyeon.

 

“Ne, kalau begitu hati-hati Jiyeon-ah semoga hubungan kalian bisa normal kembali,” ucap Jieun memberikan semangat kepada Jiyeon sambil mengepalkan tangannya ke atas.

 

“Gomawo Jieun-ah,” ucap Jiyeon sambil melambaikan tangannya.

 

Jiyeon pergi naik bis untuk bisa sampai ke apartemen Minho. Ia tersenyum riang karena berharap pertemuannya dengan Minho nanti akan memperbaik hubungan mereka. Setelah sampai di halte Jiyeon berjalan dengan agak tergesa untuk menuju apartemen Minho. Ia menyempatkan dirinya ke supermarket untuk membeli buah kesukaan Minho.

 

Jiyeon akhirnya tiba di depan apartemen Minho. Ia memencet bel tersebut tapi tidak ada tanggapan, kemudian ia memencet belnya berkali-kali tetap tak ada respon. Terbesit di pikirannya apa mungkin Minho Oppa sedang keluar? Tapi biasanya tidam seperti ini ia tidak pernah pergi kemana-mana. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam karena ia tahu kode apartemen Minho.

 

Jiyeon masuk perlahan ke dalam. Suasananya tampak sepi. Ia melangkahkan kakinya menuju kamaar Minho kemudian membuka pintunya perlahan. Betapa terkejutnya ia menyaksikan apa yang sedang dilakukan Minho bersama dengan seorang perempuan. Dan secara tidak sadar ia menjatuhkan buah yang telah dibelinya tadi.

 

“ O op oppa, apa yang kau lakukan?” tanya Jiyoen terbata sambil menutup mulutnya.

 

Minho berbalik dan betapa terkejutnya ia melihat Jiyeon ada di sana. Ia buru-buru memakai pakaiannya kembali dan berjalan mendekati Jiyeon.

 

“Kenapa kau ada di sini?” Tanya Minho dengan nada sedikit membentak dan menyeret Jiyeon ke ruang tamu.

 

“Wae? Kenapa kau melakukan hal itu di belakangku oppa?” tanya Jiyoen dan mulai terisak.

 

“Ini terjadi karena sikapmu sendiri. Kau tidak pernah memperhatikanku lagi dan semakin lama aku semakin bosan menjalani hubungan ini denganmu Jiyeon-ah,” ucap Minho.

 

Jiyeon tertegun mendengar ucapan yang diberikan Minho. Hatinya begitu sakit menerima kenyataan ini.hubungan yang telah mereka bina selama 3 tahun lebih hancur begitu saja hanya karena satu kata. Bosan.

 

“Kenapa kau tidak berbicara terus terang padaku? Kenapa kau malah melukai hatiku seperti ini? Kalau kau ingin mengakhiri hubungan ini katakan padaku! Karena aku tidak akan memaksamu untuk terus berada di sisiku!” ucap Jiyeon meluapkan emosinya kepada Minho karena ia tak habis pikir Minho tega melakukan hal itu padanya.

 

“Mianhae Jiyeon-ah aku yang bersalah, uljima,” ucap Minho mendekati Jiyeon dan mengusap punggungnya perlahan. Tapi tangannya ditepis dengan kasar oleh Jiyeon.

 

“Mian karena aku mengganggu acaramu dengan kekasih barumu. Aku pulang, permisi Minho-ssi,” ucap Jiyeon dingin dan beranjak pergi.

 

Minho hanya terdiam melihat kepergian Jiyeon. Tidak seharusnya ia melakukan hal hina ini hanya karena ia merasa bosan dalam sebuah hubungan. Kejenuhan dalam menjalin sebuah hubungan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Seharusnya ia dapat mengatasinya, bukannya bermain gila dibelakang Jiyeon. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kesalahan yang ia perbuat harus ia tanggung resikonya sendiri. Ya, ia harus menanggungnya sendiri.

 

_Treason_

END