[Drabble] Love for My Friend

Love for My Friend

By Yaumila

 | Main cast Park Jiyeon – Choi Minho | Support cast Krystal |

| Rating T | Genre Shool Life, Romance, Friendship | Length Drabble |

Poster by : ©JungJessie Artwork

 

Disclaimer :

Para tokoh yang ada di FF ini milik Tuhan. Cerita ini murni hasil imajinasi saya.

Happy Reading~~

.

.

.

Jiyeon POV

Apa yang akan kau lakukan jika kau menyukai sahabatmu sendiri? Persahabatan yang kalian jalin selama bertahun-tahun tiba-tiba saja tumbuh rasa yang tidak seharusnya kalian rasakan terhadap sahabatmu sendiri. Dan apa yang akan kalian lakukan jika ternyata salah satu sahabatmu juga memiliki perasaan yang sama sepertimu kepada sahabatmu? Apa yang akan kalian lakukan? Dan apa yang seharusnya aku lakukan untuk menghadapi situasi yang tidak pernah aku harapkan  sebelumnya?

Ya, aku, Minho dan Krystal sudah berhasahabat sejak kami duduk di bangku SMP hingga kami SMA seperti sekarang ini. Aku tidak pernah meyangka sebelumnya jika aku akan menyukai sahabatku—Minho. Aku berusaha sebisa mungkin untuk mengontrol perasaanku sendiri karena aku tidak ingin merusak persahabatan kami hanya  karena perasaan yang entah sejak kapan mulai tumbuh di hatiku.

Tapi tetap saja aku merasa berdebar dan canggung tiap kali Minho berada di dekatku. Hingga Krystal mulai mencurigai tingkahku yang menurutnya aneh. Aku berusaha keras untuk meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa. Dan akhirnya aku berhasil meyakinkan Krystal. Persahabatan kami tetap berjalan lancar seperti biasanya. Kami selalu berkumpul dan menghabiskan waktu bersama dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan menurut kami.

Hingga saat itu pun tiba, saat di mana kami mulai jarang berkumpul dan aku beberapa kali memergoki Minho dan Krystal jalan berdua tanpaku. Ya, tanpaku. Aku mulai curiga dengan hubungan antara mereka berdua. Dan mereka semakin hari semakin dekat—bahkan terlihat mesra menurutku.

Saat ku lihat Krystal sedang memiliki waktu aku memanfaatkannya untuk bertanya padanya tentang hubungannya dengan Minho.

“Krys-ah, bisa kita bicara sebentar?” tanyaku padanya dan ia hanya mengangguk menanggapi pertanyaanku.

“Kita sudah jarang berkumpul akhir-akhir ini, kau kemana saja?” tanyaku berbasa-basi.

“Ah, mianhae Jiyeon-ah aku memang sedikit sibuk akhir-akhir ini,” jawabnya dengan wajah menyesal.

‘Sibuk berkencan dengan Minho maksudmu?’ pikirku.

“Oh benarkah? Tapi sepertinya kau sering pergi bersama dengan Minho.”

Ia terlihat berpikir sejenak dan menundukkan kepalanya. Ada apa dengannya? Kenapa ia terlihat gelisah dan—takut?

“Mianhae Jiyeon-ah,” ucapnya pelan.

“Wae? Kenapa meminta maaf padaku?” tanyaku heran.

“Emm sebenarnya, sebenarnya aku, aku,” ucapnya terbata-bata. Aku hanya diam dan menyimak apa yang akan ia katakan padaku. Tapi ia malah menundukkan kepalanya—lagi dan meremas kedua tangannya. Tiba-tiba saja Minho muncul mengagetkan aku dan juga Krystal.

“Sebenarnya aku dan Krystal berpacaran Jiyeon-ah, maaf tidak memberi tahumu sebelumnya,” ucapnya padaku. Aku sangat terkejut mendengar apa yang telah diucapkan Minho. Aku berusaha mengontol perasaan dan emosiku. Aku tidak ingin menangis di sini karena itu akan membuat Minho dan Krystal mengetahui perasaanku yang sebenarnya. Aku menahannya sebisa mungkin.

“Kenapa kau diam saja Jiyeon-ah? Apa kau marah pada kami berdua?” Tanya Minho memandangku cemas. Dan Krystal hanya diam saja di tempatnya sejak tadi. Ingin sekali aku marah tapi apa hakku untuk melakukan itu? Tidak boleh, aku tidak boleh bersikap egois seperti itu. Mereka berpacaran berarti mereka memiliki perasaan yang sama. Tidak sepertiku yang hanya bertepuk sebelah tangan.

“Aniyo, untuk apa aku marah. Akau hanya terkejut karena kalian baru memberi tahuku sekarang. Kalian itu menganggapku sahabat tidak sih, kenapa menyembunyikannya dariku?” ujarku sambil mengerucutkan bibirku berpura-pura kesal karena mereka menyembunyikan kabar gembira ini dariku. Ya, hanya berpura-pura.

“Ah, kukira tadi kau marah. Maaf baru memberi tahumu sekarang,” akhirnya Krystal mengeluarkan suaranya dan mengakhiri kebisuannya yang ia ciptakan sendiri.

“Untuk apa aku marah? Tentu saja aku senang karena sahabatku memberikan kabar gembira, kenapa kau berpikiran seperti itu?”

“Gomawo Jiyeon-ah sudah merestui hubungan kami,” ujar Kryatal dan berlari memelukku. Aku pun membalas pelukannya dan memejamkan mataku. Menahan rasa perih yang terus berdenyut di hatiku.

“Ini sudah sore, kurasa aku harus segera pulang. Kalian tahu sendiri seperti apa Eommaku jika aku pulang terlambat,” ucapku mengakhiri pelukan kami. Aku beranjank ke tempat dudukku dan mengambil tasku. Lalu berjalan begitu saja ke luar kelas. Tapi baru beberapa langkah aku kembali lagi ke kelas.

“Selamat atas hubungan kalian, aku turut ikut senang,” ucapku tidak lupa memberikan senyuman terbaikku pada mereka dan mereka membalas senyumanku sambil mengucapkan terima kasih. Ya, meskipun aku menyukai Minho tapi aku lebih memilih untuk mengalah dan merelakannya. Karena persahabatan yang sudah kami jalin sekian lama menurutku lebih penting dibanding dengan perasaanku. Lagi pula Minho tidak memiliki rasa yang seperti aku rasakan padanya. Dan aku merelakan Minho untuk Krystal, meskipun sakit tapi aku juga bahagia bisa melihat sabatku bahagia. Mungkin Minho memang tidak ditakdirkan untukku.

Aku menyusuri jalan menuju rumahku dengan perasaan yang lebih tenang. Karena aku menerima kenyataan yang mungkin pahit untukku. Aku memikirkan apakan Minho dan Krystal akan bersama hingga mereka menikah? Hingga mereka memiliki anak dan tua bersama. Hhh, memikirnkannya membuatku iri. Lalu bagaimana denganku? Siapa yang sebenarnya akan menjadi takdirku?

Aku tidak memperhatikan jalan yang kulalui karena terlalu sibuk berpikir. Hingga aku merasakan kepalaku menabrak sesuatu atau lebih tepatnya seseorang.

“Ah, mianhae aku tidak sengaja. Gwenchana?” tanya pria yang tidak aku tahu siapa namanya itu sambil menatapku cemas yang hanya terdiam.

“Ne, gwenchana,” jawabku kikuk pada pria yang menurutku sangat tampan itu. Aku membungkukkan badanku ke arahnya dan mulai berjalan ke arah rumahku yang tidak terlalu jauh dari tempatku saat ini.

“Apa kau penghuni rumah yang ada di samping rumahku? Perkenalkan aku Kim Myungsoo, aku baru pindah hari ini. Dan sepertinya kita akan bersekolah di tempat yang sama,” ucapnya tersenyum dengan sangat tampan sambil melihat seragam yang aku pakai.

“Aku… Park Jiyeon,” jawabku yang entah kenapa menjadi gugup seperti ini. Ah, sepertinya aku sudah menemukan siapa takdirku kelak.

_Love for My Friends_

END

 

 

__________________________________________________________________

Pertama-tama aku mau minta maaf karena hiatus

terlalu lama karena aku baru selesai UTS dan masih banyak

tugas yang harus aku kerjakan. Jadi aku baru mulai membuat

FF lagi. Semoga kalian suka ya, maaf kalau jelek.

Dan untuk My Marriage Is sedang dalam proses

pengerjaan, doain aja semoga cepet selesai. Jadi bisa langsung aku post

Jangan lupa Komentarnya ^^

 _________________________________________________________________